top of page
Beniko

Jukebox Manusia


Saat ini Maiko sudah dikenal luas secara internasional tapi pada jaman dulu para Maiko tidak lebih dari murid dari Geiko. Para tamu tidak begitu memperhatikan kami untuk acara Ozashiki (お座敷, perjamuan makan dan minum bersama Maiko dan Geiko di ruangan tatami Jepang). Selain itu, jumlah Maiko ada banyak sekali sehingga susah untuk mendapat panggilan bekerja di Ozashiki kecuali kamu memiliki suatu keunikan.

Kalau kami tidak dapat panggilan untuk mengisi acara Ozashiki, kami sering diejek Ocha wo hiku (お茶を挽く, menggiling teh). Kami sangat benci ini karena kami harus membersihkan serbuk teh yang bercecer dan mengotori kaos kaki kami.

Oleh karena itu, rekan Maiko saya sangat ambisius untuk meningkatkan tawaran untuk acara Ozashiki mereka. Beberapa melakukan atraksi seperti handstand, mengaku bisa makan banyak, dll.

Saya pun tidak boleh kalah dan menciptakan yang namanya Jukebox (mesin pemutar lagu) manusia. Apakah kamu masih ingat mesin pemutar lagu jaman dulu dimana kamu harus memasukkan dulu koin baru bisa memilih lagu yang ingin kamu dengar? Nah, saya pun berperan sebagai mesin ini dengan menyanyikan korus pertama lagu yang diminta oleh para tamu atau Oneisan

(お姐さん, panggilan Maiko untuk Geiko).

Saya telah berlatih menghafal berbagai macam genre lagi seperti lagu tradisional yang sedang populer, lagu-lagu militer, lagu rakyat, dll. Kalau saya dapat permintaan lagu yang saya tidak tahu, saya bilang "Maaf, nyanyian saya hari ini sudah habis terjual" ke mereka. Berkat ini, saya karir saya sebagai Maiko jadi semakin meroket.

Beberapa hari lalu, sebuah lagu yang sering saya nyanyikan semasa menjadi Jukebox manusia tiba-tiba teringat kembali. Walaupun saya tidak ingat judul lagunya tapi saya ingat beberapa bagian liriknya. Saya yakin anak-anak jaman sekarang tidak banyak yang tahu lagu ini. Yah, sambil bersenandung lagu ini, saya teringat kembali masa-masa saya sebagai Maiko di Kyoto.

Terima kasih.

Talk to you soon.

閲覧数:11回0件のコメント

最新記事

すべて表示
bottom of page